SMART BISDES – Sistem Informasi Manajemen Bisnis Desa
Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) memberi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia. Peluang karena MEA akan memberi kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk menarik keuntungan dari pasar yang lebih luas se-ASEAN. Namun ini menjadi tantangan karena Indonesia bisa tergerus jika produknya kalah saing dengan Negara lain.
Adanya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) masyarakat Indonesia tidak boleh menganggapnya remeh, karena realisasi pencapaian MEA nantinya, baik barang, jasa, investasi, tenaga kerja terampil dan aliran modal akan lebih bebas keluar masuk diantara anggota ASEAN tanpa hambatan baik itu tarif maupun nontarif, selain itu setiap anggota ASEAN tanpa hambatan bisa ‘menjaring’ konsumen untuk produk-produknya dari negara-negara lain anggota ASEAN. Hal itu tentunya akan menjadi peluang emas bagi setiap negara yang sudah memiliki persiapan yang matang, akan tetapi di lain pihak bisa menjadi bumerang bagi negara-negara yang tidak atau kurang mempersiapkan diri. Bayangkan saja jika produk dari negara-negara ASEAN lain menyerbu pasar Indonesia, karena produk lokal yang kalah saing dengan produk luar yang mungkin akan jauh lebih murah, seperti produk Cina yang marak di Indonesia, meskipun dari beberapa survey menyebutkan perekonomian Indonesia cenderung stabil, tapi kita patut waspada.
Untuk menghadapi era pasar bebas se-Asia Tenggara itu, dunia usaha di Tanah Air tentu harus mengambil langkah-langkah strategis agar dapat menghadapi persaingan dengan negara ASEAN lainnya, tak terkecuali sektor Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM). Salah satu unsur penting untuk sukses menghadapi MEA adalah dengan menguatkan KUKM (Koperasi dan Usaha Kecil Menengah) yang berbasis desa. Perlu strategi khusus untuk menguatkan KUKM di desa-desa dalam menghadapi MEA.
Strategi itu, meliputi peningkatan wawasan pelaku KUKM di desa tentang MEA terutama hal-hal yang sangat mendasar seperti, apa saja yang terkait dengan MEA, apa prospek dan tantangan dalam MEA, dan lain-lain. Hal ini juga mendapat dukungan penuh dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Bisnis Desa (SIMBISDES) untuk meningkatkan efisiensi usaha dan pengembangan usaha serta kualitas produk yang dihasilkan oleh KUKM yang ada di desa. Hal ini dilakukan agar produk-produk yang dihasilkan desa dapat diadu kualitas dan harganya dengan produk Negara lain.
Read More>>